• Breaking News

    Jumat, 03 Maret 2017

    Kegiatan Ekonomi Penduduk, Penggunaan Lahan dan Pola Pemukiman

    A. KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK

             Kondisi alam yang beraneka ragam di permukaan bumi mempengaruhi aktivitas penduduk di daerah tersebut. Aktivitas penduduk pada daerah yang berbeda-beda terlihat jelas pada mata pencaharian mereka.
             Ada sebagian penduduk yang kehidupannya tergantung pada alam. Penduduk yang masih tergantung langsung pada alam biasanya memiliki corak kehidupan tradisional. Mereka memenuhi kebutuhan hidup dengan mengambil langsung dari alam dengan peralatan yang sederhana. Pada umumnya penduduk dengan kehidupan tradisional ini mempunyai jenis mata pencaharian dalam bidang pertanian. Disamping corak kehidupan tradisional, ada juga penduduk yang memiliki corak kehidupan modern.
    Penduduk dengan kehidupan modern biasanya tidak tergantung langsung pada alam di sekitarnya. Mereka berusaha untuk menanggulangi keterbatasan pada alam dengan usaha-usaha lain. Oleh karena itu penduduk dengan corak kehidupan modern mempunyai mata pencaharian yang beragam. Di era global seperti sekarang ini, manusia tidak tergantung sekali oleh alam bahkan manusia sudah dapat mempengaruhi keadaan alam. Namun demikian masih ada sebagian penduduk yang dalam kehidupannya bergantung dari alam.
            Contohnya penduduk yang tinggal di daerah pantai. Kebanyakan mereka bekerja sebagai nelayan. Mereka mengambil sumber daya ikan dari laut. Mata pencaharian penduduk di daerah pantai selain nelayan di antaranya adalah dari sektor pariwisata, pegawai negeri, pegawai swasta, buruh, pedagang, dan petani.
             Demikian pula halnya dengan penduduk yang tinggal di dataran tinggi dan pegunungan. Sebagian besar penduduk di lereng-lereng gunung dan dataran tinggi memanfaatkan lahan daerah itu sebagai daerah pertanian. Jenis tanaman utama yang sebagian besar dikelola berupa tanaman sayur-sayuran, Namun demikian ada juga sebagian penduduk yang mempunyai mata pencaharian sebagai pegawai swasta, pegawai negeri dan pedagang.
             Penduduk di daerah dataran rendah cenderung mempunyai mata pencaharian yang beragam. Keanakeragaman mata pencaharian ini disebabkan oleh kondisi alam daerah datar cocok digunakan untuk berbagai keperluan. Sebagai contoh untuk permukiman, sarana transportasi, perdagangan, perindustrian dan lain sebagainya. Kota-kota besar di Indonesia sebagian besar berada pada daerah dataran rendah, seperti kota Jakarta, Kota Surabaya, Kota Yogyakarta, Kota Makasar, dan kota-kota lainnya.

    B. PENGGUNAAN LAHAN

    Menurut jenisnya penggunaan lahan di Indonesia dapat dibedakan menjadi penggunaan lahan pertanian dan non pertanian.

    1. Pertanian

    Negara Indonesia adalah negara agraris. Sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Bentuk penggunaan lahan pertanian yang ada di Idonesia dapat dibedakan menjadi pertanian rakyat, perkebunan, peternakan dan perikanan, serta kehutanan.

    a. Pertanian rakyat

    Pertanian rakyat merupakan penggunaan lahan untuk kegiatan bercocok tanam yang menghasilkan berbagai produk bahan pangan. Bahan pangan yang dihasilkan seperti jagung, padi, palawija, dan sayur-sayuran. Pertanian rakyat merupakan usaha yang dikelola oleh sebagian petani dengan modal dan kemampuan terbatas. Tenaga kerjanya diambil dari keluarga sendiri dengan menggunakan cara tradisional dan peralatan yang masih sederhana. Pertanian rakyat biasanya diolah pada lahan yang sempit dengan modal usaha yang relatif kecil dan hasilnya pun untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

    b. Perkebunan

    Perkebunan merupakan kegiatan pertanian yang diusahakan secara intensif untuk menghasilkan produk tanaman yang bisa dijual atau diperdagangkan. Perkebunan dibedakan menjadi perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Perkebunan rakyat diusahakan oleh rakyat dalam wilayah yang relatif sempit maksimal 10 hektar dan dikelola secara tradisional. Contoh perkebunan rakyat di antaranya kopi, cengkeh, kakao, tebu, tembakau dan kelapa sawit. Perkebunan besar biasanya diusahakan dalam wilayah yang relatif luas ( > 10 hektar) yang dikelola oleh pemerintah atau swasta dan menggunakan teknologi tinggi. Jenis tanaman yang diusahakan dapat berupa karet, kopi, kelapa sawit, teh, cengkeh, dan kina.

    c. Peternakan

    Kegiatan peternakan merupakan usaha memelihara dan membudidayakan hewan ternak untuk dapat diambil manfaatnya. Peternakan yang diusahakan ada yang diambil dagingnya tetapi juga ada yang diambil telornya. Peternakan tersebut meliputi :

    1) Peternakan hewan besar, misalnya sapi, kerbau, dan kuda
    2) Peternakan hewan kecil, misalnya kambing, domba, biri-biri, kelinci, dan lain-lain.
    3) Peternakan unggas, misalnya itik, burung puyuh, angsa dan ayam.

    d. Perikanan

    Hamparan kolam-kolam yang ada di tepi pantai (tambak) maka kolam-kolam tersebut merupakan kegiatan penggunaan lahan untuk perikanan. Kolam-kolam ikan tidak hanya ada di daerah pantai, tetapi banyak juga dijumpai di tempat lain.

    e. Kehutanan

    Usaha penggunaan lahan untuk tanaman hutan disebut kehutanan. Hutan dapat dibedakan menjadi hutan produksi dan hutan alam. Hutan produksi merupakan hutan yang ditanam untuk diambil kayunya. Sedangkan hutan alam berfungsi untuk konservasi tanah dan air.

    2. Non Pertanian

    Penggunaan lahan non pertanian merupakan penggunaan lahan selain untuk kegiatan pertanian. Penggunaan lahan tersebut dapat berupa penggunaan lahan untuk permukiman, perdagangan, industri, pertambangan, dan sosial.

    a. Permukiman

    Permukiman merupakan suatu lahan yang dimanfaatkan oleh penduduk untuk tempat tinggal dengan membangun rumah-rumah dan sarana lainnya.

    b. Perdagangan

    Kegiatan perdagangan merupakan kegiatan jual-beli barang atau jasa. Penggunaan lahan untuk usaha perdagangan ini diwujudkan dengan didirikannya fasilitas￾fasilitas perdagangan seperti pasar tradisional, supermarket, toko, dan bursa efek.

    c. Industri

    Industri merupakan suatu kegiatan mengubah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Tentunya kegiatan ini membutuhkan lahan sebagai tempat pengolahan. Kadang￾kadang bangunan tempat kegiatan industri sering berdekatan sehingga disebut kawasan industri.

    f. Pertambangan

    Pertambangan merupakan usaha manusia dalam menemukan, menggali, dan mengolah barang-barang tambang. Biasanya lahan yang digunakan untuk pertambangan terdapat di perdesaan atau di pedalaman. Kadang-kadang kegiatan pertambangan memerlukan lahan yang cukup luas.

    g. Sosial/Jasa

    Penggunaan lahan untuk aktivitas sosial atau jasa antara lain dapat berupa penggunaan lahan untuk perkantoran, rumah sakit, taman, lapangan bola, sekolahan, kuburan, dan jalan. Pembangunan fasilitas ini dapat dilakukan oleh pemerintah maupun dari pihak swasta. Penggunaan lahan untuk aktivitas sosial atau jasa antara lain dapat berupa penggunaan lahan untuk perkantoran, rumah sakit, taman, lapangan bola, sekolahan, kuburan, dan jalan. Pembangunan fasilitas ini dapat dilakukan oleh pemerintah maupun dari pihak swasta.

    Berdasarkan lokasinya, penggunaan lahan dapat dibedakan menjadi :

    1. Penggunaan lahan di perdesaanan

    Sebagian besar penduduk perdesaan mempunyai pencaharian di sektor pertanian. Oleh karena itu penggunaan lahan di daerah perdesaan sebagian besar dimanfaatkan untuk pertanian. Disamping itu juga dimanfaatkan untuk permukiman, peternakan, kehutanan, dan sosial.

    2. Penggunaan lahan di perkotaan

    Penggunaan lahan di perkotaan antara lain dimanfaatkan untuk:

    a. Sebagai pusat pemerintahan

    Pusat-pusat pemerintahan biasanya terdapat di daerah perkotaan. Istana sebagai kantor presiden terletak ibukota negara? Kantor kabupaten dan kecamatan biasanya juga terletak di kota.

    b. Sebagai pusat kegiatan kebudayaan

    Banyak gedung-gedung di daerah perkotaan yang dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan budaya.

    c. Sebagai Pusat pendidikan

    Kota sebagai pusat pendidikan dapat dilihat dari sekolah-sekolah yang ada. Sebagai contoh, UNY di Kota Yogyakarta, ITB di Bandung, SMA negeri di setiap ibukota kecamatan.

    d. Sebagai pusat kesehatan

    Banyak rumah sakit atau puskesmas yang dibangun di perkotaan.

    e. Sebagai pusat permukiman penduduk

    Sebagian besar wilayah perkotaan dimanfaatkan untuk permukiman penduduk dengan fasilitas jalan dan transportasi yang lengkap. Fasilitas transportasi di perkotaan lebih beragam dan menggunakan lahan yang cukup besar.

    f. Sebagai pusat perdagangan dan industri
    Kota sebagai pusat perdagangan dapat kamu lihat dari adanya pasar-pasar dan supermarket yang bertebaran di kota. Sedangkan kota sebagai pusat perindustrian biasanya hanya terdapat dipinggiran kota.

    C. POLA PEMUKIMAN

    1. Pola Memanjang (Linier)

    Pola memanjang permukiman penduduk dikatakan linier bila rumah-rumah yang dibangun membentuk pola berderet-deret hingga panjang. Pola memanjang umumnya ditemukan pada kawasan permukiman yang berada di tepi sungai, jalan raya, atau garis pantai. Pola ini dapat terbentuk karena kondisi lahan di kawasan tersebut memang menuntut adanyapola ini. Seperti kita ketahui, sungai, jalan, maupun garis pantai memanjang dari satu titik tertentu ke titik lainnya, sehingga masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut pun membangunrumah-rumah mereka dengan menyesuaikan diri pada keadaan tersebut.

    a. Pola Permukiman Linier di Sepanjang Alur Sungai

    Pola ini terbentuk karena sungai merupakan sumber air yang melimpah dan sangat dibutuhkan oleh manusia untuk berbagai keperluan, misalnya sumber air dansarana transportasi. Permukiman penduduk di sepanjang alur sungai biasanya terbentuk di sisi kanan dan kiri sungai dan memanjang dari hulu hingga ke hilir. Di Indonesia, pola permukiman ini banyak ditemukan di sepanjang sungaisungai besar, seperti Sungai Musi di Sumatra dan Sungai Mahakam di Kalimantan.

    b. Pola Permukiman Linier di Sepanjang Jalan Raya

    Perkembangan kemajuan zaman memicu munculnya banyak jalan raya sebagai sarana transportasi yang lebih cepat dan praktis. Jalan raya yang ramai membantu pertumbuhan ekonomi peduduk yang tinggal di sekitarnya untuk membangun permukiman di sepanjang jalan raya. Pola permukiman linier di sepanjang jalan raya dapat ditemukan di hampir seluruh kota di Indonesia.

    c. Pola Permukiman Linier di Sepanjang Rel Kereta Api

    Pola permukiman linier di sepanjang rel kereta api biasanya hanya terkonsentrasi di sekitar stasiun kereta api yang ramai dikunjungi orang. Rel kereta api dan stasiun kereta api merupakan sarana vital yang mampu menghubungkan berbagai tempat yang berjauhan, sehingga sangat banyak dikunjungi dan menarik untuk ditinggali. Pola permukiman linier di sepanjang rel kereta api lazim ditemukan di Pulau Jawa saja.

    d. Pola Permukiman Linier di Sepanjang Pantai

    Pola permukiman ini biasanya dibangun oleh penduduk yang memiliki mata pencaharian sebagainelayan. Pola permukiman linier di sepanjang pantai dapat ditemukan di berbagai kawasan pantai dan desa-desa nelayan di Indonesia.

    2. Pola Terpusat (Nucleated)

    Pola terpusat merupakan pola permukiman penduduk di mana rumah-rumah yang dibangun memusat pada satu titik. Pola terpusat umumnya ditemukan padakawasan permukiman di desa-desa yang terletak di kawasan pegunungan. Pola ini biasanya dibangun oleh penduduk yang masih satu keturunan.

    3. Pola Tersebar (Dispersed)

    Pada pola tersebar, rumah-rumah penduduk dibangun di kawasan luas dan bertanah kering yang menyebar dan agak renggang satu sama lain. Pola tersebar umumnya ditemukan pada kawasan luas yangbertanah kering. Pola ini dapat terbentuk karena penduduk mencoba untuk bermukim di dekat suatu sumber air, terutama air tanah, sehingga rumah dibangun pada titik-titik yang memiliki sumber air bagus.Sebagaimana kamu ketahui, bahwa dalam persebarannya biasanya penduduk membangun rumah di kawasan-kawasan yang dapat menunjang kegiatan kesehariannya, terutama kegiatan yang menunjang ekonomi mereka. Oleh karena beragamnya pencaharian masyarakat, maka permukimanpermukiman penduduk di Indonesia pun tersebar pada kawasan-kawasan tertentu.Salah satu penyebab tidak meratanya persebaran permukimanpenduduk adalah perekonomian masyarakat. Sejak zaman dahulu, Jawa telah menjadi pusat pemerataan perdagangan di kawasan Asia Tenggara. Akibatnya, penduduk banyak berdatangan ke Pulau Jawa untuk mencari barang dan pekerjaan karena mengharapkan kehidupan yang lebih baik. Padahal, kawasan-kawasan lain di Indonesia pun memiliki potensi yang besar untuk pengembangan ekonomi.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel